Generasi muda zaman sekarang pastilah sangat ingin atau memimpikan untuk bisa menginjakkan kaki ke luar negeri. Baik itu dalam kegiatan pertukaran pelajar, beasiswa, studi banding, short course atau hanya sekedar jalan-jalan. Pada tulisan ini saya akan sedikit berbagi pengalaman saya pergi ke luar negeri untuk pertama kalinya. Sudah tiga kali atau lebih saya mendaftar program ke luar negeri namun belum diberi kesempatan, tetapi alhamdulillah tidak lama kemudian saya mendapatkan kesempatan itu melalui program International Youth Leader chapter Malaysia batch 11.

Saya berada di Malaysia selama tiga hari. Tema yang diangkat pada chapter kali ini adalah “International Business” namun jujur saya tidak hanya mendapatkan pengalaman atau ilmu dibidang bisnis tetapi juga pengetahuan mengenai sejarah atau peradaban Islam di sana. Seperti pada hari pertama, kami berkunjung ke salah satu masjid di Malaysia yaitu masjid Jamik Putra Jaya. Masjid yang sangat penuh dengan nilai philosophy di setiap detail bangunanya dan masjid ini juga di bangun berdasarkan sejarah serta kisah nabi Muhammad SAW.

Berita sebelumnya: Annisa Ranah Zhafira, Mahasiswi AFI yang Lolos International Youth Leader di Malaysia

Di hari kedua barulah saya beserta delegasi yang lain mengunjungi pasar dan pusat perbelanjaan di Malaysia, kami melakukan research market ke beberapa tokoh atau kios yang ada disana. Pada saat melakukan research market kami di beri tugas untuk meng interview turis, pengunjung dan karyawan serta pemilik toko, café atau kios yang ada disana. Tanpa di sadari hal ini juga melatih skill berbahasa Inggris kami. Karena di sana banyak warga negara lain yang merantau untuk bekerja atau hanya sekedar jalan-jalan saja, jadi tidak hanya penduduk asli yang kami temui tetapi juga warga negara asing lainya. Dan tidak hanya itu pada hari kedua ini kami merasakan menaiki transportasi lokal di negara tersebut yaitu sejenis MRT dan proses menaiki kendaraan tersebut sangatlah unik.

Hari terakhir di Malaysia saya dan semua delegasi diajak berkunjung ke Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Di sana kami melakukan studi banding, kami berkeliling melihat-lihat keadaan di kampus tersebut. Mulai dari masjid, laboratorium, hingga kantin yang ada di sana. Bangunan di kampus ini sangat unik dan megah sekali, bahkan jika kita ingin berpindah dari fakultas satu ke fakultas lainya harus menaiki bus dahulu. Kampus ini juga sangat sejuk karena banyak pepohonan rindang dan tumbuh-tumbuhan, saking lebatnya bahkan ada satwa yang berada di sana.

Pada hari terakhir ini juga, kami mempersentasikan hasil yang kami dapatkan pada hari kedua atau pada saat research market. Sebelum itu di setiap harinya untuk memulai kegiatan selanjutnya memang kami selalu diwajibkan mereview dan berbicara kedepan tentang apa yang di dapat pada hari sebelumnya. Namun kali ini pada hari terakhir sangat berbeda, tidak hanya fasilitator, panitia atau teman-teman yang menyaksikan tetapi juga ada staf pengajar dari UKM yang menyaksikan kami mempersentasikan hasil dan planning kami kedepan dalam melakukan bisnis. Jadi kami menggabungkan bahasa Inggris, sedikit bahasa melayu dan juga bahasa Indonesia dalam persentasi kami.

Kami juga menampilkan performance di hadapan para pegajar dengan menyanyikan lagu Nasionalisme Indonesia yang berjudul Indonesia Pusaka.

Begitu banyak pembelajaran dan pengalaman baru yang saya dan delegasi lainya dapatkan. Selain ilmu baru, kami juga mendapatkan pengalaman dan bertemu dengan orang-orang baru untuk memperluas relasi dan persaudaraan sesama generasi pemuda penerus bangsa Indonesia, karena teman-teman saya datang dari berbagai uniersitas dan kota yang ada di Indonesia. Saya berharap ini bukan pengalaman akhir bagi saya untuk membangun relasi ke kancah International tetapi ada negara-negara lainya yang sedang menunggu untuk saya datangi.

*Annisa Ranah Zhafira,mahasiswa Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; peserta International Youth Leader di Malaysia