Mahasiswa AFI UIN Sunan Kalijaga Pelajari Metode Empiris di Fasilitas Kerohanian UGM
YOGYAKARTA – Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga, kembali menegaskan komitmennya untuk mengintegrasikan studi teks dengan penelitian lapangan. Pada hari Rabu (5/11/2025), mahasiswa mata kuliah Metodologi Penelitian Filsafat turun ke lapangan untuk belajar lebih lanjut mengenai metode penelitian empiris.
Sebanyak kurang lebih 30 mahasiswa, dengan didampingi oleh dua dosen pengampu, Prof. Fatimah Husein dan Hasna Safarina, M.Phil, melakukan kunjungan studi ke Fasilitas Kerohanian Universitas Gadjah Mada (UGM). Lokasi ini dipilih karena merupakan wadah representatif pengembangan keagamaan yang mencakup berbagai sarana ibadah di Indonesia, seperti Gereja, Pura, Vihara, dan Kelenteng.
Kedatangan rombongan mahasiswa AFI UIN Sunan Kalijaga disambut dengan hangat oleh Dr. Michael R. Quinlan dari Baylor University, Amerika Serikat. Dr. Quinlan, yang saat ini menjadi dosen tamu di Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) UGM, bertindak sebagai host dan pemantik diskusi. Sesi diskusi berlangsung santai namun penuh antusiasme. Mahasiswa diajak berkeliling dan berdialog di beberapa ruang peribadatan, termasuk Gereja Katolik dan Gereja Kristen Protestan.
Dengan minat riset Dr. Quinlan yang fokus pada Hubungan Muslim-Kristen, Migrasi dan Agama, serta Polemik Muslim-Kristen (700-1600 M), obrolan mengalir dinamis seputar perbedaan, persamaan, dan dinamika internal agama Kristen. Mahasiswa AFI memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya dan menggali data kualitatif langsung dari ahlinya.
Kunjungan ini memiliki makna penting bagi mahasiswa AFI, yang dalam studi kesehariannya lebih sering mendalami filsafat dan teologi melalui kajian berbasis teks (buku). "Mahasiswa AFI yang biasanya belajar melalui buku, kini punya kesempatan emas untuk belajar langsung dari sumbernya di lapangan," ujar Hasna Safarina, M.Phil, salah satu dosen pendamping.
Prof. Fatimah Husein menambahkan bahwa pengalaman empiris ini krusial untuk mempertajam analisis mahasiswa dalam mata kuliah Metodologi Penelitian Filsafat. Mahasiswa tidak hanya belajar teori tentang metode empiris, tetapi langsung mempraktikkannya melalui observasi, wawancara, dan interaksi langsung.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkaya wawasan metodologis mahasiswa dan membuka perspektif baru dalam memandang studi agama yang tidak hanya berhenti di ranah teoretis, tetapi juga menyentuh realitas sosial yang hidup di masyarakat.